NEWS : Artikel bagus di sini

Selasa, 18 September 2012

Beli kondom


Agung masuk ke toko obat dan membeli kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan malam di rumah pacarnya.

“Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya”, tambah Agung sambil menyeringai. Satu sachet kondom pun berpindah tangan.

Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. “Saya minta satu lagi”, adik pacar sa
ya juga cantik, agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya mujur…”. Kondom kedua berpindah tangan.
Agung kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi. “Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati…”.

Dengan berbekal tiga kondom, Agung datang ke rumah pacarnya sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar Agung, adik dan ibunya sudah menunggu. Agung pun langsung bergabung.

Mereka menunggu sang ayah. Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Agung langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala. Satu menit berlalu. Agung makin khusuk berdoa.
Dua menit. Agung terus komat-kamit, cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan. Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, “Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius”.

Sambil terus menunduk, Agung menjawab dengan suara hampir menangis, “Saya juga baru tahu ayah kamu punya toko obat…”

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

Share it

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More